Pakaian Adat Madura

 


Pakaian adat suku Madura wanita disebut dengan kebaya rancongan dan baju aghungan. Kebaya khas Madura hampir mirip dengan kebaya pada umumnya dan pas dengan bentuk tubuh. Modelnya adalah lengan panjang yang dilengkapi dengan odhet atau stagen yang diikatkan di perut.

Kebaya rancongan umumnya memiliki warna terang dan mencolok sebagai ciri khasnya, seperti biru, hijau, dan merah yang pas dengan bentuk tubuh. Sementara itu, untuk bawahannya berupa Sarung Batik dengan motif storjan, lasem, dan tabiruan.

Motif yang umum digunakan antara lain Lasem, Strojan, dan Tabiruan, menciptakan variasi yang menarik dalam desain kebaya ini. Salah satu aspek penting dalam pakaian tradisional adalah paduan antara atasan dan bawahan. 

Bagi wanita Madura, Kebaya Rancongan seringkali dipadukan dengan kain batik bermotif Lasem, Strojan, atau Tabiruan sebagai bawahannya. Paduan ini menciptakan harmoni warna dan motif yang memukau, menggambarkan keselarasan antara tradisi dan keindahan. Wanita Madura sering kali memperindah penampilan Kebaya Rancongan mereka dengan giwang emas, kalung emas berbentuk biji jagung, dan sisir emas yang dikenal dengan sebutan Sisir Dinar atau Sisir Cucuk. 

Sedangkan pakaian adat Aghungan adalah pakaian yang biasa digunakan oleh para raja, punggawa serta para bangsawan kraton pada masa Kerajaan Madura dulu. Pakaian adat Aghungan terbagi menjadi 2, yakni Aghungan untuk pria dan Aghungan untuk wanita. 

Segala pelengkap dan asesoris yang melekat pada pakaian adat Aghungan memiliki nilai historis dan filosofis tersendiri yang penting untuk diketahui oleh generasi muda agar bisa mewarisi jiwa kepemimpinan, kesatria dan karakter lembut berwibawa sebagaimana seorang pemimpin.

 Kecintaan mengenakan baju adat tradisional selain akan menguatkan kecintaan pada warisan budaya juga akan mengokohkan semangat kebinekaan yang menjunjung tinggi “tunggal ika”. Semangat ini sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan generasi dari keganasan masa yang semakin mempertontonkan intoleransi dan mengancam persatuan dan kesatuan.

Berikut ini adalah vidieo bersumber dari YouTube:


Sumber:


jasqia hesti

Halo, saya Jasqia Hesti Safira. Seorang pelajar yang suka akan budaya, tradisi, dan sejarah Indonesia!

7 Komentar

Lebih baru Lebih lama